Kenapa Api yang membakar Nabi Ibrahim menjadi dingin! Raja Namrud dan Nabi Ibrahim

API DINGIN NABI IBRAHIM

Permasalahan atau Fenomena

        Siapa yang tidak mengenal Nabi Ibrahim? Nabi yang mendapat gelar Ulul Azmi karena ketabahnnya yang luar biasa. Selain mendapat gelar Ulul Azmi, Nabi Ibrahim juga pernah mendapat mukjizat dari Allah Ta’ala yaitu selamat dari kobaran api. Setelah Nabi Ibrahim menhancurkan patung berhala, ia pun diburu oleh raja Namrud. Setelah tertangkap, iapun di eksekusi dengan cara dibakar. Namun atas seizin Allah Ta’ala, api panas yang di tujukan untuk membakar Nabi Ibrahim pun menjadi dingin, sehingga selamat lah Nabi Ibrahim dari eksekusi maut tersebut atas Izin Allah Ta’ala. Tapi pernah gak sih kalian berfikir mengapa api tersebut bisa dingin. Ya! aku tahu itu semua atas seizin Allah Ta’ala, akan tetapi pasti ada jawaban scientific yang mungkin bisa kita cari tau.

Opini

        Seperti yang kita tahu bahwa api adalah sebuah elemen yang terbentuk dari proses pembakaran yang terjadi karena pelepasan energi yang ada pada bahan bakar kemudian bereaksi dengan oksigen dan energi panas. Untuk suhu api sendiri itu tergantung dari sumber bahan bakarnya. Dan seperti kita ketahui bahwa api paling panas yang pernah ada di bumi yang bisa kita temui adalah api putih, dimana panas apinya mampu menyentuh 2000°C. Api ini biasa digunakan di pabrik besi untuk me-las besi ataupun untuk meleburkan besi untuk menjadi satu. Kemudian di bawah sendiri terdapat api merah, dimana menjadi api terdingin dengan temperatur hanya 1000°C.

        Pada tahun 1810-an. Sir Humphry Davy secara tak sengaja mengalami fenomena aneh pada eksperimennya. Yaitu ia secara tak sengaja menemukan api yang suhunya kurang dari 400°C. dan hal ini terjadi karena campuran dari bahan bakar udara tertentu.

        Jadi menurut pendapat saya mengapa api Nabi Ibrahim menjadi dingin adalah adanya campuran bahan bakar udara tertentu tadi dan juga proses pembakaran bahan bakar atau combustion yang tidak sempurna. Ditambah letak geografis Nabi Ibrahim yang notabene berada di tempat yang panas, yang dapat diartikan jika seseorang yang sudah merasa terbiasa hidup di tempat yang panas akan merasa sedikit lebih tahan panas dari pada orang yang hidup didaerah dingin.

        Meslipun begitu, asumsi ini masih memiliki banyak kelemahan seperti api yang memiliki panas kurang dari 400°C ini berarti melepaskan sedikit energi kalor, cahaya dan karbon dioksida yang artinya kurang bisa terihat dan hanya bisa terlihat di ruang yang cukup redup. Dan juga ketika suatu pembakaran tidak terjadi secara sempurna akan menghasilkan gas karbon monoksida yang bisa disebut gas racun dan berbahaya bila terhirup oleh manusia.

Penutup

        Dan mungkin seperti itu saja opini saya tentang api dingin dari Nabi Ibrahim. Semoga untuk kedepannya akan ada teknologi yang lebih maju yang mampu mengetahui rahasia dibalik api dingin Nabi Ibrahim ini dan untuk sekarang yang tahu apa yang sebenarnya terjadi hanyalah Allah Ta’ala, Tuhan semesta alam. Terimakasih, sampai jumpa lagi.

(Lalu Reza Azhar)

 

 


Comments